Rumah Besar

| Rabu, 02 Mei 2012 | 11 komentar |
Tanjungpinang Hari Kamis Tanggal 6 Maret 1997

Boby(Sepupuku yang lain dan tinggal bertetangga dengan Abah Rahman-Red) mengatakan aku dipanggil oleh Abah Rahman nanti malam, karena dia telah mendengar desas desus mengenai catatanku ini, Abah merupakan orang pertama yang akan aku temui apabila terjadi sesuatu dalam ekspedisiku ini, dia adalah seseorang yang aku anggap memiliki ketaqwaan yang tinggi dibandingkan paman-pamanku yang lainnya...

Aku yakin dia akan menasehatiku terkait permasalahan ini, tapi itu hanyalah tebakanku saja, kita lihatlah nanti malam, apa yang akan disampaikannya dan apa yang akan dipertanyakannya...?

Tanjungpinang Hari yang sama – Malam

Tadi aku sudah bertemu dengan Abah setelah Ratib(pembacaan doa yang dilakukan setiap malam Jumat dilingkungan keluargaku dan Abah yang memimpin pembacaan doa tersebut-Red) dan tebakanku salah, Abah justru mendukung pencarianku diusia yang masih muda ini, karena beranjak aku dewasa kelak pencarian ini bukanlah masanya lagi...

Namun ada sebuah cerita yang disampaikannya membuat aku penasaran dan sedikit gelisah juga takut...dia mengatakan:
Bahwa Habibi(panggilan kakek kebiasaan keturunan Arab dan Kakekku sudah meninggal di tanah suci Mekkah-Red) adalah orang yang juga mengenal yang namanya dunia dari dimensi lain, diceritakan bahwa Habibi pernah menjodohkan laki-laki dan perempuan dari bangsa Jin dan dibiarkan menetap di Rumah Besar(Rumah warisan Habibi yang sekarang tidak ada yang menempati namun tetap dijaga oleh paman-pamanku, rumah tersebut adalah rumah tua peninggalan belanda).

Hingga sekarang Jin dirumah besar itu tetap tinggal disana menurut Abah Rahman, dan berkembang biak ditempat yang diberikan oleh Habibi, waktu Abah masih remaja, sering sekali memergoki Habibi berbicara seolah mengobrol tapi hanya sendirian didepan teras rumah, dan dengan bahasa yang berganti-ganti antara bahasa Indonesia, Arab dan bahasa yang tidak diketahuinya...

Abah mengatakan klo Jin dirumah besar itu tidak pernah mengganggu keluarga dari Habibi dan hanya akan mengganggu apabila salah satu penghuni itu berbuat sesuatu yang tidak senonoh, banyak cerita saat Abah remaja mengenai penampakan dirumah itu oleh teman-teman dan sepupu-sepupu sebayanya...

Ada sebuah kamar di rumah itu yang dilarang oleh Habibi untuk ditempati, namun Habibi tidak memberitahukan alasannya, tapi tetap saja orang-orang tau kenapa Habibi melakukan pelarangan itu, kamar itu disebut dengan nama “Bilik Spin” (jaman dulu bahasa di Tanjungpinang lebih kental dengan bahasa Melayu-English-Red) atau Kamar Putar, konon menurut cerita, siapa yang berani masuk kedalam kamar itu maka akan terasa seperti pusing dan pitam, kepala seakan-akan pusing dan ruangan seolah-olah berputar...

Ada 2 Jin yang terkenal dan populer dikalangan keluarga, yaitu yang bernama Qordeba dan Mulian-Muku, nama yang aneh namun demikianlah yang Abah katakan padaku tadi malam...
Qordeba adalah yang lebih dikenal sebagai leluhurnya Jin di antara kalangannya, sedangkan Mulian-Muku datang setelahnya dan termasuk Jin yang memiliki nama di gunung Bintan(Gunung yang terdapat di daerah ane-Red) mereka berdua berteman dan sudah seperti layaknya bersaudara, Qordeba lebih dulu memeluk Islam melalui Habibi dan Mulian-Muku diperkenalkan oleh Qordeba mengenai Islam dan dipertemukan kepada Habibi oleh Qordeba.

Abah menyuruhku berteman dan berdialog dengan mereka, tanpa syarat-syarat apapun, karena menurut Abah setelah Habibi meninggal, mereka memperkenalkan diri kepada Abah dan menceritakan semua sejarah mereka hingga berada di Bilik Spin.

Mentalku belum bulat begitu Abah mengatakan untuk dipertemukan malam ini juga, karena menurut Abah, aku akan berdialoq sendirian tanpa ditemani oleh siapa pun, Boby, Ismu dan beberapa sepupuku yang lain ingin juga bertemu tapi mereka tidak mau sendirian melainkan beramai-ramai dan Abah tidak mengizinkannya.

Aku akan mempersiapkan diriku dulu untuk beberapa waktu kedepan, apabila aku sudah siap maka aku akan mengatakannya kepada Abah...

Menurut cerita dari paman-pamanku yang lain, Qordeba dan Mulian-Muku telah berjanji kepada Habibi untuk menjaga keturunannya(Habibi-Red) dan memperingatkan kami apabila kami telah melanggar syariat-syariat Islam layaknya seorang sahabat...

Dan saat aku tanyakan kepada Ayahku mengenai kebenaran cerita ini, dia hanya tersenyum dan mengatakan...
“Mereka hidup berdampingan dengan kita namun dimensi yang membedakan, dan Habibi adalah orang yang mereka(Qordeba dan Mulian-Muku-Red) hormati dan sayangi, maka jagalah hubungan baik Habibi dengan mereka dan jangan samapai kita rusak, kalau kamu memang siap ingin bertemu sapalah dia di Rumah Besar, pasti dia akan menyapa kembali dengan cara mereka apabila kamu memang layak untuk ditemui, mereka tau koq mana yang pantas untuk mereka memperkenalkan diri, kalau memang kamu tidak layak maka mereka tidak akan muncul...”

Aku pun mengatakan, “menyapa kembali dengan cara mereka itu yang masih buat deg-degan..!”

Dan ayahku membalas, ”makanya gak banyak orang yang berani, dan kalau pun berani banyak juga yang tidak dapat ketemu, kayak misalnya Om Ahid, dia berani, tapi dia tidak ditampakan...”

“Kenapa...?” tanyaku.

“Ya iyalah, dia ingin ketemu untuk nanya nomor togel, mana akan muncul...!mereka itu Jin muslim yang taat” begitulah kata Ayah.

Okelah, kelak aku akan coba bertemu dengan mereka dan mempertanyakan semua yang ingin aku ketahui tentang mereka dan alam Jin...semoga bermanfaat buatku... 

Baca Selengkapnya "Rumah Besar"

Perempuan Di Sekolah 2

| Kamis, 05 April 2012 | 11 komentar |
Tanjungpinang Hari Sabtu Tanggal 18 Januari 1997

Sesuai dengan waktu yang ditentukan, malam ini adalah saatnya...
Pulang sekolah tidur siang dulu dan siapkan stamina untuk malam ini.

17.00 – Aku dijemput Haris untuk jalan-jalan sore...

19.30 – Aku duduk dirumah Rio bersama Haris, Indra, Ade, Romi dan catur. Mereka akan menemaniku dalam Ekspedisi hingga pukul 1 pagi dikawasan sekolah.

22.18 – Kami bergerak ke sekolah dan akan ngomong dulu sama pak Zen agar dia tidak salah sangka.

22.54 – Pak Zen sudah kami kasi tau, dan sekarang kami duduk didalam Mushola Sekolah tidak jauh dari lapangan Basket.

23.14 – Rio dan Ade pulang duluan karena mereka tidak bisa pulang malam.

23.37 – Kami ngobrol didepan mushola sambil merokok, tidak ada yang aneh, namun memang pemandangan dari sini cukup membuat merinding, selain lampu dilorong kelas ada yang hidup segan mati tak mau, namun ada juga lampu yang sebentar hidup sebentar mati, bagus mati ajalah!

00.15 – mereka sudah ingin keluar duluan dari lokasi sekolah dan menunggu di halte depan sekolah, namun aku menghalangi karena sesuai perjanjian mereka harus keluar jam 1 pagi, bukan karena aku takut mereka tinggalkan, namun sisa waktu yang panjang akan membuat aku suntuk sendirian dan enak kali orang-orang ni gak sesuai janji.

00.45 – Mereka sudah bersiap-siap mau keluar setelah sebatang rokok. Tadi Haris sempat mengucapkan kata untuk menemani hingga pukul 2 pagi, namun tak lama kemudian niatnya pun berubah, entah karena apa...?

01.00 – mereka sudah meninggalkanku dan jarak mereka masih sekitar 10 meter dari tempatku duduk dilorong sekolahan sebelah lapangan basket. Oke Ekspedisi bagiku telah dimulai.
Catatan: Aku akan mencari Spot yang bisa melihat kelas 2.7 dan lapangan basket agar mudah aku mengamati pergerakan yang terjadi disekitar sekolah.

01.15 – sudah 15 menit mereka meninggalkanku, namun belum ada pergerakan apa-apa, kugambarkan sedikit situasi malam ini, Cuaca cerah dan sedikit berangin, lumayan dingin tapi aku paket jaket, aku duduk dibangku lorong kelas dekat dengan wc dapat kulihat kelas 2.7 disebelah kanan arah jam 1 (hanya pintu yang terlihat dari tempatku duduk, karena jendela kelas 2.7 hanya berada ditembok sebelahnya saja atau di tembok seberang pintu-Red) dan lapangan basket disebelah kiri arah jam 10.
Catatan: Sesuai perjanjian, mereka(Teman-temanku yang menunggu-Red) dilarang keras untuk mengerjaiku, karena itu akan mengacaukan ekspedisi dan apabila mereka ketahuan mengerjaiku maka semua perjanjian akan aku dapatkan dikalikan 2.

01.30 – Lumayan dingin, aku habis mondar-mandir dilapangan basket karena suntuk, sekalian menguasai situasi dan melemaskan ketegangan, kini aku kembali duduk dibangku tanpa ada yang menemani...

01.55 – Aku berniat mengitari sekolah, namun ku urungkan niatku karena pak Zen keluar dan menyapaku (Pak Zen tinggal didalam sekolahan dia membuka kantin dan sekaligus menjaga sekolah, pak Zen adalah orang tua dengan umur sekitar 60 tahunan lewat-Red) dia sedang berjalan menujuku dan dia sedang melintasi lapangan basket.

02.12 – Pak Zen abis menemaniku sambil ia menghabiskan sebatang Sam Soe, kini ia kembali kerumahnya untuk tidur, dia sempat mengatakan kepadaku untuk hati-hati dan apabila terjadi sesuatu segeralah kerumahnya dan bangunkanlah dia, apabila pintu terkunci ketok aja jendela kamarnya, setelah aku berterimakasih, ia pun pulang...

02.20 – 1 menit seakan 1 jam dalam ekspedisi ini, dan hal inilah yang membuatku sedikit malas bila melakukan ekspedisi ditempat yang sama, apabila berada ditempat yang baru mungkin hal ini akan sedikit terobati karena pemandangan baru dan suasana yang baru pula...
Catatan: Kalian jangan lupa sama janji kalian ye!(ini kutujukan untuk teman-temanku-Red)

02.27 – Barusan ada suara kursi dibanting! Tapi bukan dikelas 2.7 tapi dikelas 1.2 (kelas yang berada dibelakang tempat aku duduk-Red) aku sempat kaget, dan aku akan mengecek kesana...
Catatan: bangku kelas 1.2 masih tersusun dengan rapi dan tidak ada sesuatu yang terlihat dibanting. Aku mengatakan “Jangan sampe aku dengar ada suara lagi ya!ingat...!” dan aku kembali ke bangku untuk menulis catatan ini...

02.40 – Setelah aku menenangkan diri, karena waktu sudah semakin dekat dengan pukul 3 pagi. Aku kembali melihat situasi didaerah ku duduk...


03.00 – Mata agak ngantuk, mungkin karena aku suntuk..., namun inilah saatnya waktu yang ditunggu-tunggu. Serius saja sugesti yang sering kurasakan pada tengah malam muncul pada jam 3 pagi ini, mungkin karena cerita yang beredar yang membuatnya begitu, lumayan merinding, tapi aku berusaha menguasai situasi...
Catatan: 1 jam kedepan akan terasa lebih lama dari sebelumnya...

03.10 – Diujung mataku saat menulis catatan diatas seakan ada bayangan hitam berdiri diujung lorong tempatku duduk, namun setelah ku menoleh kesana, dia menghilang dengan cepat, apakah hanya halusinasiku saja atau perempuan misterius itu telah mulai menampakan dirinya?
Catatan: Kalo gak salah pintu kelas 2.8 tadi tertutup dengan rapat!aku ragu, karena dari tadi aku hanya memperhatikan pintu kelas 2.7 dan tidak begitu focus dengan pintu kelas sebelahnya, namun aku sedikit yakin tadi semua pintu tertutup rapat.

03.19 – [!] Ada yang mengintip dari dalam kelas 2.8, memang aku tidak melihat langsung, aku menunduk, tapi aku yakin ada pergerakan diujung mata saat aku menulis catatan ini…!
Pergerakan masih ada, pelan-pelan keluar dari ruangan kelas 2.8, aku coba melihat lurus kedepan dan tidak memfocuskan mataku pada pergerakan, aku yakin bayangan itu bergerak dan ini bukan halusinasi, semakin jelas diujung mata bahwa sosok itu sudah berdiri di depan kelas 2.8! dan tidak lagi mengintip!
Catatan: Aku pura-pura bego sambil asik menulis catatan ini, pura-pura tidak memperhatikan pergerakan bayangan hitam yang berada didepan kelas 2.8, aku berlagak serius dengan menulis catatan ini…

03.23 – Bayangan itu sepertinya perlahan mendekat, kita tunggu hingga jarak yang pasti aku akan buat pergerakan yang mengejutkan…
Catatan: aku belum ada membaca doa perlindungan, namun lidahku sudahku standby kan untuk hal itu, lebih baik aku menegurnya, tapi aku yakin apabila aku memandang langsung sosok itu akan hilang, penasaran bercampur dengan sedikit gugup membuat aku terus menjaga dan mengendalikan hati dan fikiran, aku yakin sekali bayangan ini mulai mendekat, mulai dari jarak kira 15 meter sekarang sudah sekitar 10 meteran dari tempatku duduk…!
aku terus menunduk dan menulis-nulis catatan ini, hal ini terjadi saat aku menulis ini!
waduh!kayaknya sudah semakin dekat...!

03.30 – [!] Kurang ajar! Barusan aku kaget, karena saat aku melihat dengan tiba-tiba kearah bayangan tersebut, bayangan itu sekelebat masuk kembali kedalam kelas 2.8, pergerakannya sangat cepat, hanya hitungan millisecond dan yang paling mengejutkan adalah pintu kelas 2.8 yang terbanting dengan sangat kuat setelah bayangan itu masuk!
Catatan: Aku masih duduk dibangku sedang berusaha mengendalikan diri dari rasa terkejut yang baru kualami, ini bukan takut tapi detak jantung ini berdetak cepat karena kaget dengan apa yang barusan terjadi!

03.37 – Aku sudah tenang, aku ingin coba masuk kedalam kelas 2.8, sekarang aku akan bergerak kesana…

03.38 – Aku sudah bersandar ditembok sebelah pintu kelas 2.8 sambil jongkok [!] aku mendengar suara tangisan dari dalam kelas, jelas ini suara tangis seperti yang diceritakan kak Desi, suara tangis ini tersedu-sedu dan sangat sedih, suara perempuan sepertinya seumuranku, dan suara samar-samar tidak begitu jelas…
Catatan: entah kenapa fillingku mengatakan bahwa sosok ini tidak ingin ditemui, mungkin dia sebenarnya ingin berkomunikasi namun mungkin dia pun takut…

03.40 – aku akan coba berkomunikasi dengan sosok ini. Aku akan katakan “Assalamualaikum” setelah tulisan ini……….. : Tidak ada tanggapan, namun suara tangisan itu berhenti…
Aku akan ucapkan “Aku tidak ganggu aku hanya ingin berteman…” setelah tulisan ini………………. : Tidak ada tanggapan.
Catatan: Aku seperti merasakan kehadirannya disekitarku, namun tidak bisa aku jelaskan secara jelas, suasana lumayan tenang dan sepi, pernahkan kita merasakan hawa atau aura, atau apalah itu namanya saat seseorang hadir dengan tiba-tiba dibelakang atau disekitar kita, nah seperti itu yang aku rasakan…

03.50 – Aku katakan kembali “Aku tidak bermaksud jahat dan mengolok-olok, kehadiran ku disini malam ini, untuk membuktikan bahwa kamu bukanlah sosok yang suka mengganggu manusia, kamu hanya ingin bermain-main dialam kami, namun aku Cuma ingatkan, berhati-hati bila berada didimensi kami, kamu bisa dengan mudah celaka…” ku akan baca ulang tulisan diatas dengan kuat………: Tidak ada tangg – tunggu! aku mendengar suara ketukan beberapa kali dan setelah itu suara spidol kelas 2.8 terjatuh….

03.58 – Aku sudah menunggu pergerakan selanjutnya setelah spidol itu jatuh, namun tidak ada pergerakan apa-apa lagi…setelah aku mengendalikan mental aku mengatakan dengan pelan “Aku akan masuk kedalam kelas ya…” aku segera berdiri kedepan pintu…

04.00 – Pintu sudah aku buka secara perlahan, keadaan gelap, aku segera menghidupkan lampu, keadaan kelas begitu tenang dan cukup mengerikan, namun aku menemukan spidol tergeletak dibawah didepan kelas, aku menunduk mengambil spidol itu sekaligus melihat-lihat kolong-kolong meja, namun tidak ada penampakan...,aku lihat papan tulis tidak ada tulisan apa-apa, kecuali titik-titik dipapan tulis, selain itu sepertinya bersih!
Catatan: setelah itu aku pun duduk dibangku guru kelas 2.8 dan menulis catatan ini.

04.15 – Aku berusaha menghubungkan titik-titik tersebut, ada 12 titik tersebar, namun aku masih ragu apakah titik-titik ini berasal dari sosok tersebut atau memang hanya sisa-sisa penulisan disekolah tadi pagi…?

04.24 – Teman-temanku berteriak diluar dan mencariku, mungkin mereka khawatir karena aku belum juga keluar, dari tadi aku berusaha mencatat ulang titik-titik ini, dan berusaha menghubungkannya, tapi aku akan lanjutkan nanti karena mereka(teman-temanku-Red) sudah mendekat dan aku akan pamit dulu kepada siapa pun yang berada dikelas ini “Temanku sudah datang, terimakasih karena sudah menemani malamku ini…” , setelah itu aku akan keluar…

05.12 – aku sudah berada di rumah Haris, karena aku, Indra, Romi dan Catur nginap disini, kami abis makan Indomie dan bercerita singkat tentang apa yang aku alami tadi, setelah itu aku memperbaiki catatanku ini…
Catatan: Mulai hari Senin aku akan makan Gratis selama sebulan!hahaha dan pergi sekolah dijemput Haris selama 3 Bulan! Namun aku masih penasaran mengenai sosok perempuan misterius itu dan titik-titik ini…


Gambar di Papan Tulis

Baca Selengkapnya "Perempuan Di Sekolah 2"

Perempuan Di Sekolah 1

| | 2 komentar |
Tanjungpinang Hari Senin Tanggal 13 Januari 1997

Hari ini Sekolahku heboh karena ada penampakan perempuan menangis di dalam kelas waktu malam minggu kemarin saat ada kegiatan malam keakraban Sispala (Seluruh anggota Sispala datang ke sekolah membakar api unggun dan bermain, bernyanyi bersama dan menginap didalam kelas masing-masing-Red), beberapa orang mengatakan melihat secara langsung kejadian itu, hal tersebut membuat seisi sekolah khususnya perempuan pada ketakutan, adapun penampakan itu terjadi di kelas 2.7 dekat sebelah lapangan basket.

Menurut kesaksian kakak kelas kami yang melihat yaitu Kak Desi, dia saat itu sedang ingin mengecek anggota Sispala kelas 1 bersama Kak Farah, satu persatu kelas diperiksa untuk pemberitahuan kumpul di lapangan basket, memang ada beberapa anggota yang masih duduk didalam kelas sambil berbincang-bincang, setelah dia mengecek kelas 2.8 yang berada disebelah kelas 2.7 dia pun menuju ke kelas 2.7 dan ia sempat curiga dengan lampu kelas yang tidak menyala dan pintu yang tertutup rapat, pikirnya "Ah...kelas ini kosong..."

Akhirnya dia melewati saja, namun tidak jauh dari pintu kelas 2.7 dia mendengar suara perempuan menangis tersedu-sedu didalam kelas, dia sempat terkejut dan sedikit takut, namun karena tanggungjawabnya sebagai kakak kelas dan suara tangis itu terdengar jelas seperti suara orang pada umumnya dia pun berfikiran bahwa mungkin ada anggota yang menangis karena dikerjain atau disakitin oleh anggota atau kakak kelas lain.

Segera saja dia dan kak Farah menuju kembali ke pintu kelas 2.7, dan membuka pintu kelas, karena gelap dia pun segera aja masuk mencari saklar lampu. Namun dia menyadari bahwa tidak ada satupun yang duduk dikursi dalam sekilas pandangnya, namun dia tetap menghidupkan lampu yang tidak begitu terang itu, setelah lampu hidup dia mengatakan suara itu tetap ada, dan jelas suara itu berada dari dalam kelas, karena rasa penasarannya, dia pun segera mengecek dengan melihat keadaan dibawah kolong meja, namun saat dia menunduk dan melihat-lihat dia dikejutkan dengan sosok seorang perempuan yang jongkok meringkuk dibawah kolong meja yang terletak disudut kelas, kerena sosok itu menggunakan pakaian berwarna putih dan membuat kak Desi dan kak Farah berfikiran sosok itu seperti layaknya kuntilanak, akhirnya mereka pun lari terbirit-birit ke Pos Panitia.

Benarkah itu...?

Tanjungpinang Hari Kamis Tanggal 16 Januari 1997

Penjaga sekolah Pak Zen, menceritakan kalo dia juga sering melihat penampakan seorang perempuan seusia kami suka bermain di depan kelas dan sering melintas dilapangan basket, cerita ini diungkapkannya setelah anak-anak heboh mengenai penampakan didalam kelas 2.7

Mungkin saja apa yang diceritakan pak Zen itu benar, karena ciri yang disebutkan pak Zen tidak jauh berbeda dengan yang dikatakan kak Desi, namun aku terus mengatakan kalo aku sudah pernah duduk didalam kelas seperti yang ada diawal catatanku ini, tapi mereka semua mengatakan bahwa penampakan sering terjadi jam 3 pagi, sementara menurut catatanku aku sudah pulang saat pukul 2 pagi...

Mereka mengatakan klo ingin membuktikan keberadaan perempuan itu aku harus duduk disekitar sekolah hingga pukul 3 pagi, aku sempat menolak untuk melakukannya karena tidak ingin mengulang pada tempat yang sama, mending aku melakukan pada tempat yang baru dengan cerita yang baru, namun mereka semua membujukku begitu keras hingga aku pun termakan bujuk rayu mereka.

Aku akan melakukan sebuah ekspedisi lagi di sekolahanku, namun kali ini berbeda dengan sebelumnya, karena sudah ada sugesti baru yang telah aku terima dan membuat aku sedikit gentar, Rio, Bimo, Indra, Haris, Dian, Uti, Mala, Helen(sekarang menjadi Istriku-Red) Rika, Romi, Catur, Ricky dan Ade akan memberikan aku Jajan selama sebulan apabila aku melakukannya hingga pukul 4 Pagi dan Haris akan menjemputku tiap pagi untuk pergi sekolah selama 3 bulan, baiklah dengan bujukan dan paksaan mereka aku akan lakukan malam minggu ini!Get Ready Boys n Girls!you will keep your Promises!
Baca Selengkapnya "Perempuan Di Sekolah 1"

Gubug Sungai Timun 2

| Jumat, 30 Maret 2012 | 6 komentar |

00.45 – Terdengar suara bang Zul berteriak dari kejauhan “Cha! Aman...!”, aku pun segera keluar dan berteriak “Aman...!” dan melanjutkan berteriak “Ampe jam 2 kan!”
Aku rasa dia juga merasa khawatir dengan keberadaanku, hingga dia mengatakan “Sampe jam setengah 2 aja!”

01.05 – [!] Ada yang aneh dengan pintu, dia bergoyang tapi sepertinya tidak ada angin, karena setauku klo ada angin suara pohon akan terdengar tertiup angin dan seharusnya aku akan merasakan anginnya juga! Dan gerakannya sangat konstan, terbuka tertutup dengan jarak gerak sekitar 1 jengkal tanganku, aku pura-pura tidak memperhatikan sambil menunduk mata melirik tapi terus menulis catatan ini..., apa yang harus aku tulis, dia bergerak terus, terbuka, tertutup, terbuka, tertutup...., koq sikapku jadi aneh, jadi sedikit gentar!ada perasaan aneh, aku harus menegur dengan bilang “jangan main pintu!” setelah tulisan ini..............................!


01.12 – [!] Pintu berhenti mengayun spontan, positif! Jinnya udah mulai bandel! Kehadirannya membuat aku sedikit waspada, tidak lagi ngantuk...!tenang.....tenang.....
Catatan: Seakan telah lama ia mengayun-ayun pintu, tapi setelah lihat jam baru berlangsung 7 menit!

01.15 – [!] 15 menit lagi waktuku, tapi belum ada yang menyapu halaman, petanda bagus atau tidak!? Yang pasti...
[!] Waduh lampu senter meredup!seperti mau habis batre!koq bisa!!!akh!!pasti belum diganti sama Batre yang bar................ (Ane biarkan tulisannya terputus agar ane selalu ingat, saat inilah ane gak bisa menulis lagi-Red)


Catatan ini ditulis setelah kembali berkumpul: Tadi lampu senter mati total! Agak panik, tapi aku berusaha tenang, aku pegang senter, buku dan pena. Aku berfikir sisa 15 menit akan selesai apabila aku keluar dan jalan pulang kembali dalam keadaan gelap gulita! Aku ada korek api, tapi tidak berani aku hidupkan karena ada sedikit paranoid menggunakan korek api disaat sedang dalam situasi seperti itu, khususnya didalam gubug yang tanganku sendiri aku tidak dapat melihatnya, menurut fikiranku akan dengan mudah Jin jahil mengerjaiku, tapi aku sempat berfikir, ini sudah situasi yang diluar prediksi, berarti aku boleh membaca surah Al-Qursi.

Akhirnya dalam keadaan gelap aku membaca surah tersebut dalam keadaan yang sangat tenang dan memejamkan mata, dan setelah selesai membaca aku segera mengaitkan pena di kerah baju dan menyelipkan buku dicelanaku, segera aku ambil korek api gas dan menghidupkannya, situasi agak berbeda, pandangan lebih redup dan susah untuk melihat, tapi aku masih ingat jalan pulangnya.

Keluar langsung kekiri!itu dalam fikiranku, sekeluarnya aku dari gubug aku sempat terfikir utk melihat sapu-Lidi tadi, namun begitu tak dapat aku temukan dalam sekilas pandang, aku teruskan berjalan.

Aku berjalan selangkah demi selangkah, sugesti muncul seakan-akan ada yang memperhatikanku berjalan dari gubug itu, aku berusaha utk tidak menabrak pohon dan ranting-ranting, setelah aku temukan tanda perbatasan aku pun dapat bernafas lebih tenang lagi. Dijalan yang memisahkan kebun Paman dan Kebun Mbah aku berhenti sejenak, karena korekku mulai terasa panas, aku langsung meletakkan senter dan mengambil selembar kertas dari bukuku untuk ku bakar, kenapa tidak terfikir dari tadi! Inilah yang namanya kepanikan dapat membuat akal menjadi pendek!

Akhirnya setelah aku kembali memasuki kebun Paman, aku dapat melihat Api Unggun tempat berkumpul dan aku pun terus membakar kertas sebab jalanku masih tidak terlihat! Dari kejauhan sekitar jarak 50 M, aku dapat menyaksikan Bang Zul, Ikhsan, Amri dan Hafid berlari masuk kedalam rumah panggung dan diluar hanya ada Pakde dan bang Man, tapi aku biarkan saja karena sedang memperhatikan jalan, dalam hati berkata “Bang Zul pasti mau pura-pura tidur ni!” terus dicegah sama Ikhsan, Amri dan Hafid.

Setelah tiba ditempat mereka, Pakde dan bang Man pun tertawa-tawa, aku tanyakan kenapa!?

Ternyata bang Zul, Ikhsan, Amri dan Hafid menyangka ada api terbang dari arah gubuk Mbah dan menuju ke tempat mereka berkumpul! Yang ternyata Api itu adalah kertas yang aku bakar!aku pun ikut tertawa dan menjelaskan kalo batre habis dan aku pun kesel karena itu, karena ternyata memang batre blm diganti karena masih dianggap terang!
Setelah itu akupun bilang ke bang Zul, “Ala Bang, bang...!udah sana giliran abang!”

Setelah terjadi perdebatan akhirnya bang Zul pun mengaku kalo dia tidak berani kesana, dan aku pun tidak memaksakan dia utk melakukannya, karena aku telah mendapatkan catatan penting mengenai Dimensi lain!
Aku tiba kembali pukul 01.44 dan memperbaiki catatan ini pukul 02.30.

08.00 kami sudah bangun karena ingin mencari buah Rambutan, bang Man sudah menyiapkan Mie Rebus Instant utk kami, setelah makan kami pun mencari Rambutan, namun Ikhsan memancing yang lain utk mengecek ke gubug Mbah sekalian mereka ingin melihatdan kami pun pergi kesana.

Catatan: Situasi pagi saja masih agak gelap karena cahaya tertutup pohon-pohon besar, aku pun menceritakan dimana aku duduk dan dimana aku letakan bukti keberadaanku. Namun aku kembali tertegun bahwa tidak ada sapu-Lidi ditempat yang seharusnya ia berada tadi malam, aku sampai melihat sekeliling dengan dibantu yang lainnya, tapi tetap tidak menemukannya. Tidak mungkin warga kampung, karena menurut Pakde tidak ada warga yang berani kegubug ini apalagi sepagi itu.
Kemanakah sapu itu!?apakah sapu itu betul-betul menghilang setelah aku membaca Surah Qursi!mungkin saja...!

Kesaksian Ikhsan, Amri dan Hafid:
Setelah aku pergi tadi malam, bang Zul mengatakan kepada mereka apakah aku memang betul-betul berani!?
Amri berkata: “Iya, dia emang suka gitu tu bang”
Kalimat Amri dibenarkan Ikhsan dan Hafid.
Dan Hafid melanjutkan, “Kemarin pernah aku berdua Ikhsan temenin dia ke TK Bhayangkari, ada tu di catatan dia!”

Catatan utk Sepupu-sepupuku: Kalian salah!aku tidak berani, aku bukan nekad dan kalian salah bila menilai aku berani dan nekad! Yang benar adalah aku hanya menyakini! Aku meyakini bahwa Allah tidak mungkin berbohong, Al-Quran adalah kebenaran dan aku yakin Kita adalah yang berkuasa di dimensi kita, kita lebih sempurna dibandingkan Jin. Jangan mau di propaganda oleh mereka! Cukup mereka dialam yang telah Allah ciptakan kepada mereka, jangan mengganggu ditempat dimana Allah telah ciptakan untuk kita bernafas dan berdoa!

Baca Selengkapnya "Gubug Sungai Timun 2"

Gubug Sungai Timun 1

| | 0 komentar |
Tanjungpinang, Hari Jum’at Tanggal 13 September 1996

Konon ada sebuah cerita pada Tahun 1993 bahwa ada seorang lelaki tua yang tidak memiliki keluarga tinggal di sebuah Kebun di dalam hutan di wilayah Tanjungpinang semenjak tahun 1985, ia menjaga hutan itu dengan baik, karena pemilik tanah (Orang Keturunan China Malaysia-Red) telah mengizinkan ia untuk membangun rumah liar (seperti gubug) dilahannya dengan syarat si lelaki tua ini mau membantu menjaga Kebunnya, lelaki ini pun sering terihat oleh beberapa penduduk sekitar berkeliaran disekitar hutan untuk mengambil beberapa dedaunan dan memancing di Sungai yang tidak jauh dari lokasi, penduduk sekitar memberi lelaki ini nama dengan panggilan “Mbah” karena tidak ada satupun yang tau nama aslinya, tanah kebun itupun berbatasan dengan kebunnya Paman (nama dirahasiakan-Red)


Pada tahun 1993 bapak tua itu pun telah ditemukan meninggal dunia di gubugnya yang ditemukan 3 hari kemudian dalam keadaan yang telah membusuk, warga curiga karena dalam beberapa hari belakangan tidak pernah terlihat lagi dia mencari Ikan di Sungai dan di sekitaran perbatasan Kebun. Menurut penjaga kebun di tanah Paman yang kami panggil “Pakde”, Mayat ditemukan dalam keadaan telentang dengan kepala mendongak dan mulut tebuka, saat ditemukan pertama kali dalam keadaan penuh dengan binatang seperti Tikus, Kecoa dan Lipan, setelah dibersihkan dan dimandikan, Jenazah pun dimakamkan secara Muslim oleh penduduk sekitar di pemakaman yang tidak jauh dari lokasi perkebunan dengan Nisan yang bertulisan “Mbah”.

Pada tahun itu juga, beredarlah sebuah cerita bahwa penduduk setempat yang sering menjumpai sosok disekitar perbatasan kebun pada malam setelah magrib (remang-remang) yang memiliki ciri-ciri dan jalan seperti layaknya si Mbah. Dan sering terjadi penampakan sosok membersihkan halaman sekitar gubug Mbah dengan Sapu-Lidi yang kadang warga hanya mendengar suaranya saja, karena saat ingin ke Kampung Sebrang (Warga menamai kampung tetangga dengan nama Kampung Sebrang) pada malam hari mereka harus melewati jalan setapak diantara kebun Paman dengan kebunnya Mbah. Bagi warga yang berani ia akan mengarahkan senternya ke gubug Mbah, dan menurut pengakuan mereka memang tampak ada bayangan orang yang sedang menyapu. Dan akhirnya cerita itupun berlangsung hingga tahun ini (1996-Red).

(Catatan dibawah ini waktunya belum real-time karena belum ada niat mencatat, jadi masih sekitaran Jam yang tercatat dibuku-Red)

14:00 – dalam perjalanan menuju kebun Paman untuk Kemping sama bang Zul dan temannya bang Man (bang Zul dan temannya baru tamat SMA dan Kuliah di IPB- Bogor beda umur 3 Tahun-Red), ikut juga 3 orang sepupu sebayaku Ikhsan, Amri dan Hafid.

15.30 – Nyampe Kebun, segera turunkan barang dan nyari kayu bakar.

16.00 – Pergi ke Sungai ber-4 nyari Ikan Laga (Cupang-Red)

18.15 – Sholat Magrib bersama

19.00 – Makan Malam dan Ngobrol bersama Pakde penjaga Kebun, Bang Zul dan Bang Man sibuk dengan obrolan mereka berdua mengenai ternak ayam.

21.00 – Pakde mulai menceritakan mengenai “Mbah” dan ke angkeran Gubug Mbah yang sering dicerita-ceritakan warga setempat.
Aku bertanya: “Pakde udah pernah ketemu Mbah?”
Dia bilang “Sering” dengan ekspresi yang menurutku lumayan meyakinkan, tak lama Bang Zul dan Bang Man pun tertarik untuk ikut mendengarkan Pakde bercerita, aku pun segera mengambil buku Catatan Sang Revolusioner (Harap Maklum gan dulu ane penggemar Che Guevara, tapi apa mau dikata didalam catatan tertulisnya demikian-Red) dan segera mencatat-catat kecil cerita Pakde, Bang Zul yang melihat aku mengeluarkan catatan pun bertanya, setelah kujelaskan ini catatan apa, dia pun tertawa mencibir dan mengolok-olokku “Macam betul aje budak ni, nanti dah jumpe betol, tekejot Banting!” (Kayak bener aja ni Bocah, nanti klo udah ketemu terkejut yang luar biasa-Red)
(Catatan berikut sudah real-time karena dalam perdebatan aku sambil melihat-lihat jam tangan dan sambil menunduk mecorat-coret kecil buku Catatan, Dibuku ditandai dengan tanda @ dijam yang mengartikan sudah real-time-Red)

@21.35 – Ucapan Bang Zul aku balas dengan, “Yah Bang, klo jumpa masak abg takut?kayak gak punya Tuhan aje abg ni...!”
Dia pun membalas, “Jangan cabul mulut tu, sembarang cakap jumpe betol nanti, dah jumpe tekenceng” (Jangan sembarangan mulut tu, sembarangan ngomong ketemu betulan, dah ketemu tekencing-Red) ucapnya sambil senyum kecil.
Aku pun berkata, “Gini ajalah bang, kita gantian yok ke sana (Gubug Mbah) nanti aku pergi 2 atau 3 jam abis itu gantian...”
Dia jawab: “Degel Budak ni e, nak tau abg seberani apa! Gih la pergi dulu, biar abg tunggu, jadi nanti pas abg tak usah ditunggu...” (Bandel anak ni ya, pengen tau seberani apa! Pergi lah dulu, biar abg tunggu, jadi nanti pas abg gak usah ditungguin-Red)
Catatan: Bukan mau tunjuk berani bang, tapi nak buktikan bahwa sebenarnya Jin itu takut sama manusia karena manusia lebih sempurna.
Setelah berdebat bagaimana cara membuktikan bahwa kami memang benar berada didalam gubug Mbah, akhirnya diambil keputusan untuk membawa kertas dengan tulisan tangan sendiri dan meletakkannya di Gubug Mbah sehingga besok pagi di cek kebenarannya bersama-sama.

22:45 – Aku siap bergerak ke Gubug setelah ditunjukan arahnya oleh Pakde, aku membawa lampu senter dengan cahaya berwarna putih, oke bergerak...

22:57 – Berhenti diperbatasan jalan menulis catatan ini. sedikit merinding tapi berusaha kendalikan diri dan kembali berjalan...

23:07 – Berhenti menulis catatan ini. Gubug sudah terlihat dan jarak sekitar 15 Meter, tidak ada penerangan lain kecuali lampu senter. Banyak pohon besar dalam perjalanan, tapi disekitar gubug pohon besar berjarak sekitar 10 M.

23:10 – Setelah mengitari rumah melihat situasi akhirnya aku masuk dengan mengucapkan salam.
Catatan: Luas dalam sekitar 3x3 M, ada 1 tempat tidur dan 1 Meja yang terbuat dari kayu papan, ada 1 kursi terletak dipojokan kamar, tapi kursi sudah aku pindahkan ke dekat Meja karena letaknya terlalu jauh dan bisa membuat pikiran yang nggak-nggak, ada 1 jendela yang sudah rusak disebelah pintu dan lantai masih tanah padat, tidak ada kamar mandi, karena kamar mandi ada diluar (jamban) jaraknya sekitar 20 Meter dari Gubug, Bau ruangan agak aneh, seperti bau nasi basi, aku duduk di tempat tidur sambil bersila menghadap ke pintu dan senter kuletakkan disebelah agar aku bisa menulis catatan ini.

23.17 – Banyak nyamuk hilir-mudik, tapi untung udah pake Autan, ada suara jangkrik sepertinya dibawah tempat tidur.

23.30 – tidak ada yang aneh, hanya saja agak suntuk, iseng-iseng menggambar di buku...

23.45 – Angin menggoyangkan pintu, dan masuk kedalam ruangan terasa dingin dan membuat merinding. Beranikan diri dengan mengingat sebuah kata-kata di catatan berikut:
Catatan: Allah SWT telah berkata di dalam Al-Quran, bahwa manusia lebih sempurna dibandingkan Malaikat dan Jin, jadi Allah SWT gak mungkin berbohong, sempurna ya sempurna, pasti lebih unggul melawan yang tidak sempurna!Aku adalah penguasa di alamku jangan macam-macam kalian (Jin) klo kalian sedang membaca catatanku ini lebih baik berfikir ulang utk menggangguku...!

00.00 – Sugesti tengah malam muncul kembali!

00.15 – [!] Kayak ada suara langkah orang mendekat...! Positif thinking!ini pasti Pakde mau ngecek! Karena langkahnya menyeret seperti jalan orang yang sudah tua, atau mungkin bang Zul.
Catatan: Aku konsentrasi mendengarkan, dan memang betul itu langkah orang, tapi berhenti disekitaran pondok, pasti orang-orang itu yang sekarang lagi ngintip dari luar gubug untuk mengecek keberadaanku! Biarin aja...!

00.23 – [!] Barusan ada yang melempar batu keatas atap Gubug!Aku kaget dan spontan keluar ruangan dan berteriak “Sportif la bang!!” sambil aku menyenter jalan kearah aku datang! Tapi tidak ada satupun orang! Aku tunggu sekitar 2 Menit sambil nyeter terus, tetap gak ada orang!
Catatan: tidak ada pohon di sekitar gubug yang memungkinkan itu adalah sebuah objek yang jatuh dari pohon, aku baru terfikir, kalo memang itu orang yang lempar, kenapa gak ada langkah dia lari...!

00.29 – [!] Pas memutar kembali mau masuk ke gubug aku tak sengaja terlihat Sapu-Lidi dengan gagang kayu tergeletak jarak sekitar 5 meter dari gubug dan sekitar lebih dari 5 meter dariku, aku mendekati sapu itu dan memperhatikan bentuknya, tapi tidak menyentuhnya sama sekali, selanjutnya aku kembali masuk ke gubug dan menulis catatan kejadian ini. BERSAMBUNG Ke Bagian ke-2 

Baca Selengkapnya "Gubug Sungai Timun 1"

Catatan Beda Dimensi

| Senin, 19 Maret 2012 | 4 komentar |
Tanjungpinang, Hari Kamis Tanggal 13 Juni 1996

Diawali dengan bercerita bersama dua orang teman mengenai tempat angker di Kamar Mayat RSUD Tanjungpinang, menurut cerita ada beberapa orang daerah situ sering melihat ada seorang perempuan bermain di ayunan TK yang berada sekitar 100 M dari lokasi, dan saat seorang penjaga TK dilaporkan oleh seorang warga yang takut klo ternyata wanita itu adalah orang yang tidak waras dan akan menakuti anak-anak TK keesokan harinya, penjaga TK itu pun akhirnya menuju ke TKP dan tidak menemukan 1 pun orang disana. Dan tidak mungkin wanita itu bisa keluar secepat itu, karena kondisi TK yang terkunci dengan pagar yang lumayan tinggi, kejadian ini pun terjadi beberapa kali yang akhirnya cerita ini melegenda.


19.00 Wib: Minta izin sama Penjaga TK, setelah melakukan diskusi dan sedikit perdebatanakhirnya ia pun mengizinkan, ia tidak akan bertanggungjawab bila terjadi sesuatu, 2 orang temanku menunggu didepan rumah penjaga TK sambil ngopi yang terletak sekitar 100 M dibelakang TK/200 M dari Kamar Mayat.

22.00 Wib: Saya menuju TK dan datang sendirian segera duduk diayunan, suasana gelap hanya ada lampu Bohlam di depan Kelas TK sekitar 10 M, dan angin agak sepoi-sepoi.

22.20 Wib: Masih duduk sambil merokok, tidak ada yang aneh.

22.50 Wib: Agak dingin, tapi gak ada yang Aneh.
Catatan: Katanya tempat saya duduk adalah tempat yang sering terjadi penampakan, dan TK ini adalah bekas bangunan tua yang direhabilitasi.

23.17 Wib: Pindah duduk ke atas Prosotan, dan menghadap ke Ayunan, sekitar agak jelas terlihat di atas sini.

23.32 Wib: Mata agak ngantuk, tapi masih bisa ditahan, mungkin karena suntuk, coba jalan-jalan keliling TK.

23.45 Wib: didekat samping kelas ada keluar kucing lewat, berhenti sebentar dan memandang kearah ku dan sekitar 10 detik jalan lagi.

00.00 Wib: Menurut mitos pergantian hari tengah malam adalah saat yang menyeramkan, oke kita perhatikan sekitar dengan seksama.
Catatan: Bulu roma sempat berdiri tapi hanya sekitar 5 detikan, pikiran jadi sedikit paranoid akibat sugesti mengenai tengah malam, memperhatikan jendela-jendela kelas seolah ada yang memperhatikan dari dalam, melihat jalan setapak menuju Kamar Mayat diluar gerbang TK seolah akan ada yang akan muncul dari arah sana. Melihat pohon beringin di pinggir jalan TK seolah ada yang bersembunyi dibalik rerimbunannya, sempat kepikiran untuk membaca doa perlindungan tapi takut semua akan sia-sia apabila membaca doa terlalu awal, malah takut pulak nanti si Wanita itu tidak muncul.

00.15 Wib: sempat kepikiran untuk mundur, tapi segera teralihkan karena belum ada yang kusaksikan secara pasti.

00.24 Wib: ada suara kursi bergeser didalam kelas! Namun kecil hampir gak terdengar…aku menuju jendela kelas untuk melihat kedalam.
Catatan: Jarak sekitar 5 M menuju jendela suara berhenti, lihat kedalam kelas, gelap - cahaya hanya masuk melalui lampu bohlam diatas kepalaku, terlihat semua kursi berada diatas Meja yang berwarna-warni, ada lembaran-lembaran gambar anak-anak tertempel didinding dan lemari-lemari warna-warni terlihat disudut, berusaha memperhatikan sudut sebelah lemari yang gelap, namun tidak ada pergerakan, positif thinking: mungkin ada kucing atau tikus, setelah sekitar 3 menit aku melihat akhirnya aku pun kembali menuju ke ayunan…[!]

00:28 Wib: [!] Begitu kembali dari jendela kelas terlihat ayunan mengayun ringan, tapi hanya 1 ayunan, dan gak ada yang duduk! Aku berfikir klo gak salah tadi aku dari prosotan gak ada mainin ayunan!aku pun berjalan berpura-pura tidak ada kejadian dan duduk di ayunan sebelahnya (menulis catatan ini sambil duduk diayunan)
Catatan: agak merinding tapi berusaha kendalikan, ayunan disebelah koq gak berhenti, aku mau coba negur “selamat pagi” setelah menulis kalimat ini…………………………….. [!]
[!] gak ada balasan, namun semakin yakin akan keberadaannya karena ayunan bergerak konstan, namun masih tidak terlihat ada yang duduk…

01.05 Wib: ayunan berhenti pada jam dan menit ini, dan tidak ada pergerakan lain, kemana dia pergi!?

02.05 Wib: Sudah sejam tidak ada pergerakan yang aneh dan aku kembali duduk di atas prosotan.

02.30 Wib: masih membayangkan tentang ayunan tadi…

02:43 Wib: [!] mata memandang serius ke arah jendela kelas, seperti ada kepala mengintip dari balik jendela kelas, agak gelap tapi positif itu adalah orang yang mengintip, walaupun tidak terlihat bentuk wajahnya, aku terus memperhatikan melihat apakah ada pergerakan untuk meyakinkan bahwa itu benar kepala, beranikan diri kembali kesana, aku berdiri dan bergerak pelan sambil memperhatikan kepala yang dimaksud, tetap tak bergerak, dan aku semakin maju, tiba-tiba tepat ditempat aku berdiri 5 M sebelumnya, kepala itu bergerak sembunyi dan spontan didalam hati berfikiran jangan-jangan ini adalah orang yang ingin mengerjai, karena jendela dari seberang ruangan memungkinkan untuk orang masuk kedalam!

Akupun segera lari mendekati jendela sambil teriak “woy…!” dan setelah sampai segera aku dekatkan muka ku kejendela untuk mengintip kedalam ruangan, aku berusaha melihat ke bawah jendela bagian dalam namun tidak dapat terlihat, aku segera kearah pintu untuk masuk kedalam namun ternyata terkunci, dan aku putuskan untuk berlari mengitari ruangan untuk melihat dari jendela seberang ruangan, dalam lariku aku tidak melihat kanan dan kiri karena tujuanku hanya ke jendela sebelah, setelah sampai aku segera melihat kearah dalam ruangan dan memperhatikan bawah jendela yang sebelumnya aku berdiri, dengan dugaan ada yang bersembunyi dibawah situ, setelah tenang, aku pun baru sadar utk mengecek apakah ada jendela yang terbuka, ternyata tidak ada satupun jendela yang terbuka.

akhirnya aku pun kembali melihat kedalam ruangan, dengan dugaan dia telah mengunci jendela tersebut, setelah lama kuperhatikan ternyata ada bayangan hitam muncul perlahan di jendela tempat pertama ku berdiri, aku terdiam memperhatikan, ternyata itu adalah seperti sosok kepala seseorang mengintip namun dari sebelah luar jendela, terlihat seperti silluet tapi dalam diam terkejut aku terus memperhatikan, dalam tiap detik seakan berlalu sangat lama, hingga aku memutuskan untuk mengejar sosok misterius itu dan setelah keberanian terkumpul akupun berlari kembali kearah sebelah sambil menghitung detik didalam hati 1, 2 ,3 ,4 ,5 ,6, 7 hanya 7 detik waktu yang aku butuhkan dan ternyata kembali aku hanya melihat keadaan yang sepi dan tidak ada siapa-siapa…! Akupun memutuskan untuk kembali duduk diayunan.

Catatan: setelah duduk diayunan baru aku menulis pesan diatas.
Setelah kejadian diatas tidak ada yang aneh hingga jam 04.00 dan aku memutuskan kembali ke rumah penjaga TK disana terlihat temanku sedang tidur diteras rumah penjaga sambil berjaket ria, aku pun membangunkan mereka, namun mereka cuek aja tidur, mungkin karena ngantuk berat…dan akhirnya akupun duduk memperbaiki catatan ini…






Baca Selengkapnya "Catatan Beda Dimensi"