00.45 – Terdengar suara bang Zul
berteriak dari kejauhan “Cha! Aman...!”, aku pun segera keluar dan
berteriak “Aman...!” dan melanjutkan berteriak “Ampe jam 2 kan!”
Aku rasa dia juga merasa khawatir dengan keberadaanku, hingga dia mengatakan “Sampe jam setengah 2 aja!”
01.05 – [!] Ada yang aneh dengan pintu, dia bergoyang tapi sepertinya tidak ada angin, karena setauku klo ada angin suara pohon akan terdengar tertiup angin dan seharusnya aku akan merasakan anginnya juga! Dan gerakannya sangat konstan, terbuka tertutup dengan jarak gerak sekitar 1 jengkal tanganku, aku pura-pura tidak memperhatikan sambil menunduk mata melirik tapi terus menulis catatan ini..., apa yang harus aku tulis, dia bergerak terus, terbuka, tertutup, terbuka, tertutup...., koq sikapku jadi aneh, jadi sedikit gentar!ada perasaan aneh, aku harus menegur dengan bilang “jangan main pintu!” setelah tulisan ini..............................!
01.12 – [!] Pintu berhenti mengayun spontan, positif! Jinnya udah mulai bandel! Kehadirannya membuat aku sedikit waspada, tidak lagi ngantuk...!tenang.....tenang.....
Catatan: Seakan telah lama ia mengayun-ayun pintu, tapi setelah lihat jam baru berlangsung 7 menit!
01.15 – [!] 15 menit lagi waktuku, tapi belum ada yang menyapu halaman, petanda bagus atau tidak!? Yang pasti...
[!] Waduh lampu senter meredup!seperti mau habis batre!koq bisa!!!akh!!pasti belum diganti sama Batre yang bar................ (Ane biarkan tulisannya terputus agar ane selalu ingat, saat inilah ane gak bisa menulis lagi-Red)
Catatan ini ditulis setelah kembali berkumpul: Tadi lampu senter mati total! Agak panik, tapi aku berusaha tenang, aku pegang senter, buku dan pena. Aku berfikir sisa 15 menit akan selesai apabila aku keluar dan jalan pulang kembali dalam keadaan gelap gulita! Aku ada korek api, tapi tidak berani aku hidupkan karena ada sedikit paranoid menggunakan korek api disaat sedang dalam situasi seperti itu, khususnya didalam gubug yang tanganku sendiri aku tidak dapat melihatnya, menurut fikiranku akan dengan mudah Jin jahil mengerjaiku, tapi aku sempat berfikir, ini sudah situasi yang diluar prediksi, berarti aku boleh membaca surah Al-Qursi.
Akhirnya dalam keadaan gelap aku membaca surah tersebut dalam keadaan yang sangat tenang dan memejamkan mata, dan setelah selesai membaca aku segera mengaitkan pena di kerah baju dan menyelipkan buku dicelanaku, segera aku ambil korek api gas dan menghidupkannya, situasi agak berbeda, pandangan lebih redup dan susah untuk melihat, tapi aku masih ingat jalan pulangnya.
Keluar langsung kekiri!itu dalam fikiranku, sekeluarnya aku dari gubug aku sempat terfikir utk melihat sapu-Lidi tadi, namun begitu tak dapat aku temukan dalam sekilas pandang, aku teruskan berjalan.
Aku berjalan selangkah demi selangkah, sugesti muncul seakan-akan ada yang memperhatikanku berjalan dari gubug itu, aku berusaha utk tidak menabrak pohon dan ranting-ranting, setelah aku temukan tanda perbatasan aku pun dapat bernafas lebih tenang lagi. Dijalan yang memisahkan kebun Paman dan Kebun Mbah aku berhenti sejenak, karena korekku mulai terasa panas, aku langsung meletakkan senter dan mengambil selembar kertas dari bukuku untuk ku bakar, kenapa tidak terfikir dari tadi! Inilah yang namanya kepanikan dapat membuat akal menjadi pendek!
Akhirnya setelah aku kembali memasuki kebun Paman, aku dapat melihat Api Unggun tempat berkumpul dan aku pun terus membakar kertas sebab jalanku masih tidak terlihat! Dari kejauhan sekitar jarak 50 M, aku dapat menyaksikan Bang Zul, Ikhsan, Amri dan Hafid berlari masuk kedalam rumah panggung dan diluar hanya ada Pakde dan bang Man, tapi aku biarkan saja karena sedang memperhatikan jalan, dalam hati berkata “Bang Zul pasti mau pura-pura tidur ni!” terus dicegah sama Ikhsan, Amri dan Hafid.
Setelah tiba ditempat mereka, Pakde dan bang Man pun tertawa-tawa, aku tanyakan kenapa!?
Ternyata bang Zul, Ikhsan, Amri dan Hafid menyangka ada api terbang dari arah gubuk Mbah dan menuju ke tempat mereka berkumpul! Yang ternyata Api itu adalah kertas yang aku bakar!aku pun ikut tertawa dan menjelaskan kalo batre habis dan aku pun kesel karena itu, karena ternyata memang batre blm diganti karena masih dianggap terang!
Setelah itu akupun bilang ke bang Zul, “Ala Bang, bang...!udah sana giliran abang!”
Setelah terjadi perdebatan akhirnya bang Zul pun mengaku kalo dia tidak berani kesana, dan aku pun tidak memaksakan dia utk melakukannya, karena aku telah mendapatkan catatan penting mengenai Dimensi lain!
Aku tiba kembali pukul 01.44 dan memperbaiki catatan ini pukul 02.30.
08.00 kami sudah bangun karena ingin mencari buah Rambutan, bang Man sudah menyiapkan Mie Rebus Instant utk kami, setelah makan kami pun mencari Rambutan, namun Ikhsan memancing yang lain utk mengecek ke gubug Mbah sekalian mereka ingin melihatdan kami pun pergi kesana.
Catatan: Situasi pagi saja masih agak gelap karena cahaya tertutup pohon-pohon besar, aku pun menceritakan dimana aku duduk dan dimana aku letakan bukti keberadaanku. Namun aku kembali tertegun bahwa tidak ada sapu-Lidi ditempat yang seharusnya ia berada tadi malam, aku sampai melihat sekeliling dengan dibantu yang lainnya, tapi tetap tidak menemukannya. Tidak mungkin warga kampung, karena menurut Pakde tidak ada warga yang berani kegubug ini apalagi sepagi itu.
Kemanakah sapu itu!?apakah sapu itu betul-betul menghilang setelah aku membaca Surah Qursi!mungkin saja...!
Kesaksian Ikhsan, Amri dan Hafid:
Setelah aku pergi tadi malam, bang Zul mengatakan kepada mereka apakah aku memang betul-betul berani!?
Amri berkata: “Iya, dia emang suka gitu tu bang”
Kalimat Amri dibenarkan Ikhsan dan Hafid.
Dan Hafid melanjutkan, “Kemarin pernah aku berdua Ikhsan temenin dia ke TK Bhayangkari, ada tu di catatan dia!”
Catatan utk Sepupu-sepupuku: Kalian salah!aku tidak berani, aku bukan nekad dan kalian salah bila menilai aku berani dan nekad! Yang benar adalah aku hanya menyakini! Aku meyakini bahwa Allah tidak mungkin berbohong, Al-Quran adalah kebenaran dan aku yakin Kita adalah yang berkuasa di dimensi kita, kita lebih sempurna dibandingkan Jin. Jangan mau di propaganda oleh mereka! Cukup mereka dialam yang telah Allah ciptakan kepada mereka, jangan mengganggu ditempat dimana Allah telah ciptakan untuk kita bernafas dan berdoa!
Aku rasa dia juga merasa khawatir dengan keberadaanku, hingga dia mengatakan “Sampe jam setengah 2 aja!”
01.05 – [!] Ada yang aneh dengan pintu, dia bergoyang tapi sepertinya tidak ada angin, karena setauku klo ada angin suara pohon akan terdengar tertiup angin dan seharusnya aku akan merasakan anginnya juga! Dan gerakannya sangat konstan, terbuka tertutup dengan jarak gerak sekitar 1 jengkal tanganku, aku pura-pura tidak memperhatikan sambil menunduk mata melirik tapi terus menulis catatan ini..., apa yang harus aku tulis, dia bergerak terus, terbuka, tertutup, terbuka, tertutup...., koq sikapku jadi aneh, jadi sedikit gentar!ada perasaan aneh, aku harus menegur dengan bilang “jangan main pintu!” setelah tulisan ini..............................!
01.12 – [!] Pintu berhenti mengayun spontan, positif! Jinnya udah mulai bandel! Kehadirannya membuat aku sedikit waspada, tidak lagi ngantuk...!tenang.....tenang.....
Catatan: Seakan telah lama ia mengayun-ayun pintu, tapi setelah lihat jam baru berlangsung 7 menit!
01.15 – [!] 15 menit lagi waktuku, tapi belum ada yang menyapu halaman, petanda bagus atau tidak!? Yang pasti...
[!] Waduh lampu senter meredup!seperti mau habis batre!koq bisa!!!akh!!pasti belum diganti sama Batre yang bar................ (Ane biarkan tulisannya terputus agar ane selalu ingat, saat inilah ane gak bisa menulis lagi-Red)
Catatan ini ditulis setelah kembali berkumpul: Tadi lampu senter mati total! Agak panik, tapi aku berusaha tenang, aku pegang senter, buku dan pena. Aku berfikir sisa 15 menit akan selesai apabila aku keluar dan jalan pulang kembali dalam keadaan gelap gulita! Aku ada korek api, tapi tidak berani aku hidupkan karena ada sedikit paranoid menggunakan korek api disaat sedang dalam situasi seperti itu, khususnya didalam gubug yang tanganku sendiri aku tidak dapat melihatnya, menurut fikiranku akan dengan mudah Jin jahil mengerjaiku, tapi aku sempat berfikir, ini sudah situasi yang diluar prediksi, berarti aku boleh membaca surah Al-Qursi.
Akhirnya dalam keadaan gelap aku membaca surah tersebut dalam keadaan yang sangat tenang dan memejamkan mata, dan setelah selesai membaca aku segera mengaitkan pena di kerah baju dan menyelipkan buku dicelanaku, segera aku ambil korek api gas dan menghidupkannya, situasi agak berbeda, pandangan lebih redup dan susah untuk melihat, tapi aku masih ingat jalan pulangnya.
Keluar langsung kekiri!itu dalam fikiranku, sekeluarnya aku dari gubug aku sempat terfikir utk melihat sapu-Lidi tadi, namun begitu tak dapat aku temukan dalam sekilas pandang, aku teruskan berjalan.
Aku berjalan selangkah demi selangkah, sugesti muncul seakan-akan ada yang memperhatikanku berjalan dari gubug itu, aku berusaha utk tidak menabrak pohon dan ranting-ranting, setelah aku temukan tanda perbatasan aku pun dapat bernafas lebih tenang lagi. Dijalan yang memisahkan kebun Paman dan Kebun Mbah aku berhenti sejenak, karena korekku mulai terasa panas, aku langsung meletakkan senter dan mengambil selembar kertas dari bukuku untuk ku bakar, kenapa tidak terfikir dari tadi! Inilah yang namanya kepanikan dapat membuat akal menjadi pendek!
Akhirnya setelah aku kembali memasuki kebun Paman, aku dapat melihat Api Unggun tempat berkumpul dan aku pun terus membakar kertas sebab jalanku masih tidak terlihat! Dari kejauhan sekitar jarak 50 M, aku dapat menyaksikan Bang Zul, Ikhsan, Amri dan Hafid berlari masuk kedalam rumah panggung dan diluar hanya ada Pakde dan bang Man, tapi aku biarkan saja karena sedang memperhatikan jalan, dalam hati berkata “Bang Zul pasti mau pura-pura tidur ni!” terus dicegah sama Ikhsan, Amri dan Hafid.
Setelah tiba ditempat mereka, Pakde dan bang Man pun tertawa-tawa, aku tanyakan kenapa!?
Ternyata bang Zul, Ikhsan, Amri dan Hafid menyangka ada api terbang dari arah gubuk Mbah dan menuju ke tempat mereka berkumpul! Yang ternyata Api itu adalah kertas yang aku bakar!aku pun ikut tertawa dan menjelaskan kalo batre habis dan aku pun kesel karena itu, karena ternyata memang batre blm diganti karena masih dianggap terang!
Setelah itu akupun bilang ke bang Zul, “Ala Bang, bang...!udah sana giliran abang!”
Setelah terjadi perdebatan akhirnya bang Zul pun mengaku kalo dia tidak berani kesana, dan aku pun tidak memaksakan dia utk melakukannya, karena aku telah mendapatkan catatan penting mengenai Dimensi lain!
Aku tiba kembali pukul 01.44 dan memperbaiki catatan ini pukul 02.30.
08.00 kami sudah bangun karena ingin mencari buah Rambutan, bang Man sudah menyiapkan Mie Rebus Instant utk kami, setelah makan kami pun mencari Rambutan, namun Ikhsan memancing yang lain utk mengecek ke gubug Mbah sekalian mereka ingin melihatdan kami pun pergi kesana.
Catatan: Situasi pagi saja masih agak gelap karena cahaya tertutup pohon-pohon besar, aku pun menceritakan dimana aku duduk dan dimana aku letakan bukti keberadaanku. Namun aku kembali tertegun bahwa tidak ada sapu-Lidi ditempat yang seharusnya ia berada tadi malam, aku sampai melihat sekeliling dengan dibantu yang lainnya, tapi tetap tidak menemukannya. Tidak mungkin warga kampung, karena menurut Pakde tidak ada warga yang berani kegubug ini apalagi sepagi itu.
Kemanakah sapu itu!?apakah sapu itu betul-betul menghilang setelah aku membaca Surah Qursi!mungkin saja...!
Kesaksian Ikhsan, Amri dan Hafid:
Setelah aku pergi tadi malam, bang Zul mengatakan kepada mereka apakah aku memang betul-betul berani!?
Amri berkata: “Iya, dia emang suka gitu tu bang”
Kalimat Amri dibenarkan Ikhsan dan Hafid.
Dan Hafid melanjutkan, “Kemarin pernah aku berdua Ikhsan temenin dia ke TK Bhayangkari, ada tu di catatan dia!”
Catatan utk Sepupu-sepupuku: Kalian salah!aku tidak berani, aku bukan nekad dan kalian salah bila menilai aku berani dan nekad! Yang benar adalah aku hanya menyakini! Aku meyakini bahwa Allah tidak mungkin berbohong, Al-Quran adalah kebenaran dan aku yakin Kita adalah yang berkuasa di dimensi kita, kita lebih sempurna dibandingkan Jin. Jangan mau di propaganda oleh mereka! Cukup mereka dialam yang telah Allah ciptakan kepada mereka, jangan mengganggu ditempat dimana Allah telah ciptakan untuk kita bernafas dan berdoa!
6 komentar:
24 April 2013 pukul 18.03
pengen kenal ma yng nulis diatas tuch!!! nama aq ani bisa buka fb raninarubunga@yahoo.co.id.
terima kasih ya!!
21 Juli 2013 pukul 09.59
Ceritamu bagus, detail, jelas.
Aku kagum atas keberanian dan keteguhan hatimu!
Salam hormat!
26 Agustus 2013 pukul 10.11
gan add fb gw dong, kagum gw ama tulisan ente
unhollyvengeance@yahoo.co.id
kalo bsa secepatnya ya hehe...
30 Januari 2015 pukul 18.45
Kagum banget baca ini. Cowo idaman banget heheheh
2 Februari 2015 pukul 14.53
Gan add fb ane dong :D keren tulisannya gan fb: Malija606@gmail.com
27 Agustus 2015 pukul 22.43
Agen Bola
Agen Judi
Agen Judi Online
Agen SBOBET
Agen IBCBET
Agen Casino
Poker Online
Agen Judi Terpercaya
Prediksi Bola
Bandar Judi
Bandar Bola
Judi Online
Bola Online
Prediksi Swansea City VS Manchester United
Prediksi Atalanta VS Frosinone
Prediksi Bochum VS Monaco
Posting Komentar